Tim  Hibah Asistif IST AKPRIND Meluncurkan Aplikasi CareeQ : Aplikasi Asistif untuk Disabilitas Penglihatan

Tim Hibah Asistif IST AKPRIND Meluncurkan Aplikasi CareeQ : Aplikasi Asistif untuk Disabilitas Penglihatan

Pada hari Selasa, 7 Desember 2021 Tim Hibah Asistif Institut Sains & Teknologi AKPRIND melaksanakan Peluncuran Aplikasi Careeq (Baca:Carik), Aplikasi Asistif yang ditujukan untuk para siswa/mahasiswa disabilitas penglihatan, yaitu tuna netra dan low vision melalui sebuah webinar dengan tajuk Peluncuran Aplikasi Asistif CareeQ (Care Equipment) Aplikasi Asistif untuk Disabilitas Penglihatan. Acara ini dihadiri oleh Dosen, Mahasiswa, para guru disabilitas, pemerhati disabilitas dan masyarakat.  Kegiatan ini mendatangkan pembicara yaitu bapak Nubuat Muhammad Magribi, seorang tuna netra dan guru IT serta instruktur Komputer Bicara dari Yayasan Kesejahteraan Tuna Netra Islam (Yaketunis) Yogyakarta, serta Ketua Tim Hibah Asistif IST AKPRIND Erma Susanti, serta dipandu oleh moderator Erna Kumalasari Nurnawati. Peluncuran secara resmi dilakukan oleh Rektor IST AKPRIND Dr. Edhy Sutanta, S.T., M.Kom. Aplikasi ini sudah dapat di akses oleh masyarakat luas di laman https://we.careeq.com/

Aplikasi CareeQ merupakan aplikasi yang dihasilkan dari Program Hibah Asistif dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidkan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2021. Tim dari IST AKPRIND yang terdiri dari Erma Susanti, Erna Kumalasari Nurnawati (Informatika), Emy Setyaningsih (Rekayasa Sistem Komputer) dan Beny Firman (Teknik Elektro), mendapatkan bantuan pendanaan untuk membangun purwarupa aplikasi yang memanfaatkan teknologi text to speech dan speech to text untuk dapat membantu para disabilitas penglihatan tuna netra dan low vision untuk mengakses bahan aja serta para guru untuk mengelola kelas dan siswanya.

Mengapa membangun aplikasi pembelajaran khusus disabilitas? Penyelenggaraan pendidikan saat ini membuka kesempatan untuk membantu semua individu, termasuk juga mahasiswa berkebutuhan khusus dalam mendapatkan akses pendidikan. Berbagai pendekatan pembelajaran multidisipliner yang dapat diterapkan untuk berbagai disiplin ilmu saat ini diperlukan tidak hanya di sekolah luar biasa, tetapi juga berlaku untuk sekolah reguler, pendidikan dalam keluarga dan juga pendidikan di luar sekolah. Pendidikan inklusif tidak hanya mencakup mahasiswa berkebutuhan khusus, cakupan ini tidak hanya ditujukan untuk mahasiswa berkelainan saja, tetapi juga mahasiswa yang memiliki keunggulan. Selain itu juga meliputi mahasiswa jalanan, mahasiswa di daerah bencana, dan mahasiswa yang hidup di daerah terpencil. Pemberian pendidikan yang berkualitas dengan memanfaatkan keterampilan teknologi seperti penggunaan komputer, penggunaan aplikasi, jaringan komputer, dan multimedia dapat dilakukan untuk memberikan akses bagi setiap mahasiswa untuk belajar. Penggunaan teknologi asistif/adaptif yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan untuk diterapkan pada mahasiswa berkebutuhan khusus untuk membantu belajar dan mengerjakan tugas-tugas terkait dengan belajar serta kehidupan sehari-sehari mahasiswa. Berbagai teknologi asistif saat ini telah banyak dikembangkan seperti keyboard modifikasi, aplikasi pengenalan suara yang bisa mengubah input informasi teks ke bentuk suara (Text-to-Speech) bagi mahasiswa tuna wicara, perangkat lunak keyboard Braille yang dapat mengkonversi teks menjadi format Braille, serta penggunaan alat-alat bantu lainnya untuk mengontrol komputer ini memungkinkan penyandang disabilitas untuk dapat mengakses komputer. Sehingga kesempatan pendidikan dapat dimiliki untuk semua mahasiswa berkebutuhan khusus. Teknologi adaptif juga dapat ditemukan pada peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengontrol dan mengendalikan berbagai macam fungsi seperti pengganti fungsi mouse yang dikendalikan oleh suara.

Saat ini mahasiswa berkebutuhan khusus juga sudah mulai mengikuti pendidikan di kelas-kelas reguler sehingga sangat membutuhkan kehadiran teknologi asistif. Teknologi asistif ini didukung oleh perlengkapan teknologi rendah dan teknologi tinggi. Teknologi asistif yang menggunakan teknologi rendah antara lain keyboard bertombol warna, pembalik halaman mekanis, jam yang dapat berbicara, perekam suara, tablet layar sentuh. Sedangkan Teknologi asistif yang menggunakan teknologi tinggi antara lain penggunaan printer Braille, program pembaca layar, program pengolah suara, program pemindai teks, dan perlengkapan input yang dikendalikan oleh suara atau mata.

Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta (IST AKPRIND) sebagai kampus berbasis sains dan teknologi ingin memberikan sumbangsih terhadap dunia pendidikan asistif dengan membangun alat bantu untuk mendukung mahasiswa berkebutuhan khusus berupa perangkat lunak (software) aplikasi web yang memiliki kemampuan untuk menerjemahkan media belajar berbasis teks seperti modul belajar, ke bentuk suara dan menerjemahkan kembali perintah suara dari mahasiswa ke bentuk teks yang diberi nama CareeQ. CareeQ merupakan singkatan dari Care Equipment yaitu alat bantu yang peduli terhadap anak berkebutuhan khusus dan dibaca “Carik”. Carik dalam bahasa Jawa merupakan seseorang yang bertugas menulis dan mencatat serta menyampaikan informasi ke masyarakat.

Leave a Reply